Sabtu, 26 Desember 2015

Marketing Public Relations dan Sosial Marketing



Menurut Thomas L Harris MPR merupakan : Proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program–program yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesankesan yang menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan para konsumen.
Dalam kegiatan bisnis yang bertumpu pada kegiatan pemasaran, terkadang suatu perusahaan terhalang untuk bisa memasuki pada suatu pasar atau terjadi penolakan terhadap produk di pasaran.
Hal tersebut mungkin terjadi karena: pasar tidak membutuhkannya lagi, baik karena mutu; harga; distribusi maupun promosi yang tidak tepat; seringpula terjadi suatu produk yang sudah diterima baik di pasar bisa jatuh angka penjualannya, bukan karena kehadiran saingan tetapi karena mutunya mendadak merosot.
Hal ini dapat mengakibatkan Produk tersebut kehilangan citranya. Dalam peristiwa semacam ini Public Relations diperlukan untuk mengangkat kembali citra produk bersangkutan.

Sosial Marketing (pemasaran social) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengubah perilaku masyarakat atau public. Sebagai contoh, pemberantasan buta huruf dan wajib belajar. Hal ini dilakukan karena melihat banyaknya masyarakat yang tidak terlalu perduli dengan pendidikan, maka dari itu dilakukanlah sebuah kampanye untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat khususnya masyarakat yang berada di daerah-daerah.
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa social marketing berkaitan erat dengan aktivitas-aktivitas program pembangunan kesejahteraan masyarakat dan pelayanan social agar dapat menjadi lebih baik lagi dan juga dapat meningkatkan perkembangan suatu daerah hingga Negara.

Membina Hubungan Media dan Pers

Munculnya bidang PR dalam perusahaan yang berorientasi bisnis, ternyata diiringi pula dengan kehadiran usaha konsultan PR yang lebih menyemarakkan keberadaan istilah dan profesi PR dalam masyarakat terutama di kalangan usahawan. Upaya meraih dukungan publik itu, dalam kegiatannya PR perlu bekerja keras dengan mencari dan memberikan informasi kepada masyarakat, agar perusahaan mereka tumbuh besar karena kepercayaan dan sokongan pubiklah perusahaan itu tetap berjalan.

Salah satu kegiatan PR dalam memberikan informasi kepada masyarakat untuk memperoleh dukungan dan kepercayaan publik adalah kegiatan Hubungan Pers (perss Relations/Media Relations) yakni membina hubungan baik dengan kalangan pers yang mengelola media cetak dan media elektronik.

Agar PR sebagai sumber berita dapat dengan mudah menghubungi dan sebaliknya PR tidak menemui kesulitan untuk menyampaikan informasi atau membantah /menetralisir berita yang dimuat media massa, PR penting selalu membina hubungan baik dengan pers.

Pihak Humas atau PR harus siap melayani media yang membutuhkan informasi dan tidak menutup-nutupi informasi yang dibutuhkan. Sikap saling terbuka dan menghormati antara PR dengan media sangat penting demi menjaga hubungan baik yang selama ini telah dibina. Agar tidak terjadi pertentangan antara PR dengan media maka PR harus menguasai tehnik penulisan, mampu menutupi informasi negative dari organisasi, memahami tugas seorang wartawan, tidak mengatakan no coment kepada wartawan sehingga wartawan tidak merekayasa berita yang tidak benar, tidak menutupi informasi sehingga wartawan tidak penasaran yang menjadikannya membuat-buat berita rekayasa, dan tidak terlalu banyak tokoh yag berbicara sehingga tidak terlalu banyak statement yang keluar sehingga public tidak bingung dengan informasi tersebut.

Perencanaan Program Kerja Humas




KEDUDUKAN DAN STRATEGI PUBLIC RELATIONS



           A. KEDUDUKAN PUBLIC RELATIONS
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa kedudukan Humas/PR adalah menilai sikap masyarakat (public) agar tercipta keserasian antara masyarakat dan kebijaksanaan organisasi/ instansi. Karena mulai dari aktivitas, program Humas, tujuan (goal) dan hingga sasaran (target) yang hendak dicapai oleh organisasi /instansi tersebut tidak terlepas dari dukungan, serta kepercayaan citra positif dari pihak publiknya.
  • Kedudukan Humas dalam Organisasi:
1.  Menilai sikap masyarakat (publik) agar tercipta keserasian antara publik dan kebijakan organisasi.
2.  Aktivitas humas, program humas, tujuan dan sasaran yang hendak dicapai organisasi tidak lepas dari dukungan, kepercayaan dan citra positif dari publiknya.
3.    Secara struktural, fungsi humas dalam organisasi merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari suatu kelembagaan organisasi.
4.  Humas membantu memelihara aturan bermain bersama melalui saluran komunikasi ke dalam dan keluar, agar tercapai saling pengertian / kerjasama antara organisasi dan publiknya.
  • Terdapat peranan Humas di berbagai kegiatan di lapangan, yaitu:
1.     Menginformasikan (to inform)
2.     Menerangkan (to explain)
3.     Menyarankan (to suggest)
4.     Membujuk (to persuade)
5.     Mengundang (to invite)
6.     Meyakinkan (to convince) 

B.    STRATEGI PUBLIC RELATIONS
Adapun tahap-tahap kegiatan strategi public relations : pertama, komponen sasaran, umumnya adalah para stakeholders dan publik yang mempunyai kepentingan yang sama. Kedua, komponen sarana yang pada strategi public relations berfungsi untuk mengarahkan. 
Landasan umum dalam proses penyusunan strategi public realtions, yang berkaitan dengan fungsi-fungsi PR/Humas secara integral melekat pada manajemen suatu perusahaan/lembaga yaitu sebagai berikut.
1.     Mengidentifikasi permasalahannya yang muncul.
2.     Identifikasi unit-unit sasarannya.
3.     Mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak unit sebagai sasarannya.
4.     Mengidentifikasi tentang struktur kekuasaan pada unit sasaran.
5.     Pemilihan opsi atau unsur taktikal strategi public relations.
6.     Mengidentifikasi dan evaluasi terhadap perubahan kebijaksanaan.
7.     Menjabarkan strategi public relatins.